TikTok adalah aplikasi media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membuat, berbagi, dan menonton video pendek dengan berbagai konten kreatif, mulai dari tarian, tantangan, komedi, hingga edukasi. Aplikasi ini sangat populer di kalangan generasi muda dan memiliki berbagai fitur seperti filter, efek, dan musik latar yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi dengan mudah. TikTok pertama kali diluncurkan di Cina pada 2016 dengan nama Douyin dan kemudian dirilis secara internasional dengan nama TikTok pada 2017.
Namun, tidak lama ini Tiktok dilarang digunakan Amerika Serikat, karena telah menjadi salah satu aplikasi media sosial yang paling popular dan tidak lepas menimbulkan kontroversi dan perhatian regulasi. Berikut adalah beberapa poin penting terkait TikTok di Amerika:
1. Pertumbuhan dan Popularitas
TikTok mengalami pertumbuhan yang sangat pesat di Amerika Serikat, dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan pada tahun 2023. Generasi muda, terutama generasi Z, adalah pengguna utama platform ini, tetapi aplikasi ini juga semakin menarik pengguna dari berbagai usia. Konten yang diunggah di TikTok beragam, mulai dari hiburan, edukasi, hingga pemasaran bisnis.
2. Isu Keamanan dan Privasi
Pemerintah Amerika Serikat telah mengungkapkan kekhawatiran terkait pengumpulan data oleh TikTok, yang dikaitkan dengan perusahaan induknya, ByteDance, yang berbasis di China. Ada kekhawatiran bahwa data pengguna Amerika bisa digunakan oleh pemerintah China untuk tujuan yang tidak diinginkan. Beberapa anggota parlemen dan pejabat keamanan nasional telah mengajukan larangan atau pembatasan terhadap TikTok di perangkat pemerintah dan lembaga tertentu.
- Larangan Penggunaan di Perangkat Pemerintah: Beberapa negara bagian di AS telah melarang penggunaan TikTok pada perangkat pemerintah karena alasan keamanan.
- Ancaman Larangan Nasional: Pada beberapa kesempatan, pemerintah AS, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump dan kemudian Presiden Joe Biden, mengancam akan melarang aplikasi ini atau memaksa ByteDance untuk menjual TikTok ke perusahaan Amerika, meskipun hingga kini belum ada tindakan konkret yang dilakukan.
3. Regulasi dan Penyidikan
- Penyidikan oleh Komite Keamanan Nasional: Pemerintah AS melakukan penyidikan untuk menilai potensi ancaman terhadap privasi dan keamanan nasional terkait penggunaan TikTok. Komite Komunikasi dan Teknologi Dewan Perwakilan Rakyat AS telah beberapa kali menyelidiki masalah ini.
- Usulan Pembatasan: Beberapa anggota parlemen AS mengusulkan berbagai pembatasan atau bahkan larangan penggunaan TikTok, terutama di kalangan aparat pemerintah dan organisasi tertentu.
4. Respons TikTok
Untuk menangani kekhawatiran terkait privasi, TikTok telah mengambil beberapa langkah:
- Pusat Transparansi: TikTok membuka pusat transparansi untuk menunjukkan bagaimana data pengguna diproses dan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana aplikasi beroperasi.
- Investasi dalam Keamanan Data: TikTok berupaya menjelaskan bahwa data pengguna di AS disimpan di server yang terpisah, dan mereka berusaha memastikan keamanan data dengan meningkatkan upaya privasi dan transparansi.
5. Konten dan Pengaruh Budaya
TikTok di AS telah menjadi tempat berkembangnya berbagai tren budaya dan viralitas. Banyak artis, merek, dan selebriti menggunakan TikTok untuk mempromosikan musik, produk, dan acara. Aplikasi ini juga menjadi saluran penting bagi kampanye pemasaran dan influencer. Selain itu, berbagai tantangan viral, tarian, dan meme muncul dari TikTok, yang seringkali berdampak pada tren global.
6. Pengaruh Ekonomi
TikTok telah menciptakan peluang ekonomi yang signifikan di Amerika Serikat, baik untuk pembuat konten, influencer, maupun bisnis kecil yang ingin memasarkan produk mereka secara langsung melalui platform. TikTok Shop, yang memungkinkan pengguna untuk membeli produk melalui video, semakin populer di kalangan pengguna AS.
Secara keseluruhan, TikTok di Amerika Serikat adalah platform yang sangat berpengaruh, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun politik. Meskipun menghadapi tantangan regulasi dan kontroversi, TikTok tetap menjadi aplikasi yang sangat populer dan terus berkembang di pasar Amerika.
Info terbaru, WASHINGTON – Tiktok mulai memulihkan layanannya di Amerika Serikat (AS) pada Minggu, (19/1/2025) setelah Presiden terpilih Donald Trump mengatakan ia akan menghidupkan kembali akses aplikasi tersebut di AS saat ia kembali berkuasa pada Senin, (20/1/2025).
“Terus terang, kami tidak punya pilihan. Kami harus menyelamatkannya,” kata Trump dalam sebuah rapat umum pada hari Minggu menjelang pelantikannya, seraya menambahkan bahwa AS akan mencari usaha patungan untuk memulihkan aplikasi berbagi video pendek yang digunakan oleh 170 juta warga Amerika.
Dalam sebuah pesan kepada pengguna beberapa jam sebelum rapat umum, TikTok mengatakan: “Sebagai hasil dari upaya presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS.”
TikTok juga mengeluarkan pernyataan sebelumnya setelah pengguna AS melaporkan dapat mengakses situs web layanan milik Tiongkok tersebut sementara aplikasi TikTok yang jauh lebih banyak digunakan itu sendiri mulai kembali online untuk beberapa pengguna hanya dengan beberapa layanan dasar. Hingga Minggu malam, aplikasi tersebut tetap tidak tersedia untuk diunduh di toko aplikasi AS.
“Sesuai dengan penyedia layanan kami, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan,” kata TikTok dalam pernyataan sebelumnya, sebagaimana dilansir Reuters. Pernyataan itu juga menyampaikan terima kasih kepada Trump karena “memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan kami bahwa mereka tidak akan menghadapi hukuman (karena) menyediakan TikTok kepada lebih dari 170 juta orang Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang.”